Keberadaan seorang pria bernama Erman (60) hingga kini belum ditemukan. Seperti diberitakan sebelumnya, Erman dilaporkan hilang di Sungai Muara Pasir Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Korban sudah dinyatakan hilang sejak Rabu (14/4/2021) yang lalu.
Namun, hingga saat ini korban belum berhasil ditemukan oleh petugas pencarian dari tim gabungan. Komandan Tim (Dantim) SAR Padang, Riko Likardo mengatakan, pihaknya masih belum berhasil menemukan korban. Riko Likardo menjelaskan, setiap harinya memperluas pencarian dan tetap melakukan pencarian di lokasi awal.
"Pencarian sudah diperluas, karena pencarian di muara sehingga kota lakukan pencarian juga di bibir pantai dan ke tengah laut," kata Riko Likardo. Riko Likardo menjelaskan, pihaknya juga melakukan pembuatan gelombang buatan menggunakan perahu karet. "Muara kita buat gelombang, mana tahu dia ada tersangkut di dalam sekitar kawasan muara," kata Riko Likardo.
Kata dia, pencarian hingga memasuki ke 6 sudah melakukan pencarian sampai radius 5 mil ke arah laut. Dikatakannya, pencarian juga mengalami kendala karena gelombang masih tinggi di sekitar lokasi pencarian. "Ya, kendalanya sampai saat ini gelombang masih tinggi. Jadi akses keluar masuk di pintu muara sedikit terganggu," kata Riko Likardo.
Dantim SAR Padang, Riko Likardo mengatakan kalau korban bukanlah warga asli Kabupaten Pesisir Selatan. "Menurut masyarakat, korban bukanlah warga asli Kabupaten Pesisir Selatan, tapi merupakan orang Palembang, Sumatera Selatan," kata Riko Likardo. Dikatakannya, korban menetap di Kabupaten Pesisir Selatan karena sebelumnya memiliki istri asal Kabupaten Pesisir Selatan.
"Diduga sudah pisah dengan istri, dan saat ini tinggal menumpang numpang dengan orang yang dikenalnya di Kabupaten Pesisir Selatan," kata Riko Likardo. Disebutkannya, informasi dari Wali Nagari di lokasi kejadian korban sering mengalami pingsan. Selain itu, saat pencarian petugas juga bertemu dengan buaya muara yang hidup di sekitar kawasan muara.
"Ada terlihat buaya di arah hulu sungainya, sekitar 500 meter dari pintu muara ke arah hulu," kata Riko Likardo. Disebutkannya, buaya tersebut terlihat sebentar dan tidak sampai mengganggu petugas. "Selama pencarian tidak ada mengganggu. Melihat buaya itu saat melakukan pencarian ke arah hulu," sebut Riko Likardo.
Operasi pencarian, kata dia, biasanya sesuai SOP dilakukan selama 7 hari dan setelah itu ditutup. "Namun, untuk penutupan itu sesuai perintah pemimpin. Saya hanya mengikuti di lapangan," ujarnya. Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Asnedi mengatakan korban hilang pada Rabu (14/4/2021).
"Kita sudah melakukan pencarian sejak Kamis (15/4/2021) secara bersama sama, tapi belum membuahkan hasil," kata Asnedi, Minggu (18/4/2021). Kata dia, pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan pencarian terhadap keberadaan korban. "Kita terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian, dan memperluas pencarian tersebut," katanya.
Ia menyebutkan, awalnya mendapatkan laporan adanya satu orang warga bernama Erman (60) hanyut dari BPBD Pesisir Selatan. Kata dia, berdasarkan keterangan sementara diketahui korban menyeberang menggunakan sampan kecil. "Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, sampan korban ditemukan terbenam," katanya.
Pihaknya menduga, sampan yang dinaiki korban mengalami kebocoran hingga dimasuki air. "Sekitar pukul 05.30 WIB, tim berangkat menuju lokasi untuk melakukan pencarian, tapi sampai saat sekarang korban belum ditemukan," katanya.